Koma Malang adalah salah satu komunitas yang bergerak di dalam
bidang kepenulisan di Kota Malang. Komunitas ini berangkat dari perkumpulan
para santri pecinta dunia jurnalistik dan sastra di salah satu pondok pesantren
di Kota Jombang, yaitu Pondok Pesantren Tambakberas.
Latar belakang berdirinya komunitas ini berangkat dari kegelisahan
para santri di sana terhadap realita yang ada, di mana belum adanya
perkumpulan yang menyatukan pikiran serta ide para santri dalam menciptakan
sebuah karya. Maka pada tanggal 14 Februari 2007 secara resmi Komunitas Koma
Nusantara yang berpusat di Kota Jombang berdiri.
Nama "Koma" sendiri, memiliki filosofi bahwa komunitas
ini diharapkan menjadi rumah untuk berkarya, belajar, serta berikhtiar oleh
para anggotanya sebagai suatu proses yang tak pernah berhenti pada satu titik
perhentian dalam mencari "titik kebenaran" yang sesungguhnya.
Sebagai komunitas, Koma Nusantara memiliki visi di mana segala hal
yang dilakukan sebagai bentuk pengabdian hanya kepada Allah SWT. Serta misinya
menjadikan kejujuran sebagai jati diri dan berharap menjadi komunitas
yang rahmatan lil 'alamanin. Untuk tujuannya, menjadikan komunitas ini
sebagai wahana berkarya dan belajar bersama agar tumbuh menjadi pribadi yang
memiliki empati sosial dan siap untuk memimpin dan dipimpin.
Lewat perkembangannya, Koma Nusantara telah memiliki memiliki 9
koordinator regional yang tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Nusa
Tenggara Timur, dan Papua yang mencakup wilayah Jombang sebagai pusatnya, Sumatera,
Yogyakarta, Malang, Mojokerto, Surabaya, Kalimantan, Kupang, dan Papua.
Untuk wilayah Malang sendiri, komunitas Koma Nusantara berdiri pada
hari Jum'at 14 Februari 2014 yang sekarang diketuai Muhammad Fahmi dengan
anggota berkisar 40 orang dari berbagai perguruan tinggi di Kota Malang,
seperti UNISMA, UB, UM, UIN hingga UNIRA.
Fahmi menceritakan ada beberapa agenda rutin yang digelar dalam
kurun waktu tertentu dengan tujuan meningkatkan skill menulis setiap
anggotanya. Agenda tersebut dikemas dalam berbagai macam kegiatan seperti,
diskusi rutin setiap hari Sabtu pagi untuk membahas karya-karya yang sudah
dihasilkan, gathering anggota, menerbitkan karya, serta kunjungan
redaksi di beberapa media cetak dan kepada tokoh sastrawan di Kota Malang.
"Harapannya, semoga Koma dapat memberikan manfaat kepada semua
manusia sesuai dengan motonya, "khoirunnas anfa'uhum linnas".
Semoga Koma tetap eksis, jaya, dan lebih dikenal oleh masyarakat di seluruh Nusantara,"
tutur Fahmi.
Komentar
Posting Komentar